FACEBOOK HAPUS RATUSAN AKUN KARENA SARACEN DI INDONESIA|KURSUS KOMPUTER CIREBON (I-TECH)

FACEBOOK HAPUS RATUSAN AKUN KARENA SARACEN DI INDONESIA|KURSUS KOMPUTER CIREBON  (I-TECH)

Hasil gambar untuk GAMBAR FACEBOOK
B
KURSUS  KOMPUTER CIREBON (I-TECH)-Facebook menghapus ratusan akun, laman, dan grup yang berhubungan dengan kumpulan Saracen yang menjadi biang keladi penyebar ujaran kebencian dan hoaks.

"Akun dan halaman ini secara aktif bekerja guna menyembunyikan apa yang mereka kerjakan dan dihubungkan dengan Kelompok Saracen, suatu sindikat online di Indonesia," kata kepala Kebijakan Cybersecurity Facebook Nathaniel Gleicher.

Mengutip Reuters, Gleciher mengatakan kumpulan Saracen ini mempunyai urgensi guna memecah belah masyarakat Indonesia. Ketua mafia Saracen Jasriadi dijatuhi vonis 10 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru.


Lihat juga: Protes Netizen Soal Ucapan Menkominfo #YangGajiKamuSiapa
"Mereka telah memakai pesan menipu dan jaringan halaman tersembunyi dan akun guna mendorong narasi tidak jarang memecah belah atas masalah utama dari debat publik di Indonesia," kata Gleicher.

Eksistensi kumpulan Saracen dan tiga anggotanya pada tahun 2016 pun sempat diungkap oleh Polri. Polri mencurigai Saracen sebagai mafia yang ditunaikan utuk menyebarkan informasi 'panas' melewati media sosial.

Indonesia ketika ini adalahpasar terbesar ketiga Facebook di dunia dengan jumlah 100 juta pemakai. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menuliskan bahwa Saracen mengunggah pelajaran yang melibatkan masalah agama dan etnis, serta berita palsu yang memfitnah pejabat.

Lihat juga: Kominfo Bakal Tutup Akun dan Situs Penyebar Hoaks Pemilu 2019
Pages Facebook kepunyaan Saracen mempunyai jumlah pegikut sebesar 170 ribu anggota. Sementara itu, akun Instagram Saracen mempunyai jumlah pengekor lebih dari 65 ribu orang.

Kendati demikian, Facebook menuliskan orang-orang yang terkena konten hoaks itu lebih tinggi dari jumlah pengekor Saracen di media sosial.

Di samping Indonesia, peredaran informasi palsu dan hoaks melewati Facebook merangsang kekhawatiran tidak sedikit pihak. Pada Januari, Facebook memberitahukan dua pusat operasi pengawasan konten pemilu di Dublin dan Singapura.

Komentar

Postingan Populer